Soal Honda CR-V Masuk Jurang, Begini Cerita Keluarga Rini Puspitawati
Media sosial sempat ramai membicarakan kecelakaan yang terjadi baru-baru ini. Kecelakaan tersebut terjadi di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, pada Sabtu (13/10/2018).Kecelakaan ini dinilai mengerikan oleh sebagian besar netizen.
Mengutip Surya.co.id, Minggu (14/10/2018), saksi mata, Suratno mengatakan mobil CR-V berwarna putih itu berbelok tajam dan menghantam tumpukan batu. Mobil terpental dan terjun bebas ke arah pertanian warga.bSejumlah warga lantas mendekati mobil untuk memberikan pertolongan.
"Warga berusaha mencongkel mobil pakai linggis, sampai 4 linggis bengkok untuk menolong penumpang," kata Suratno.
Setelah memakan waktu 20 menit untuk menyelamatkan Rini yang terjepit, warga menemukan Ragil agak jauh dari mobil sudah dalam keadaan tak bernyawa. Baik Rini maupun Ragil lantas dievakuasi ke RSUD dr. Sayidiman, Magetan. Rini yang kemudian dirujuk ke RSUD dr. Soedono, Madiun, saat itu dilaporkan kondisinya semain membaik dan tengah menjalani pemulihan.
"Takut lihat gambar, berita-berita bohong, kan bikin saya kesal, bikin emosi," kata Wiwik saat dimintai keterangan Surya.co.id di RSUD dr. Soedono.
Rini Meninggal Dunia
Sempat menjalani tindakan medis pada Senin hingga Jumat malam (19/10/2018), Rini akhirnya meninggal dunia. Diawali dengan keterangan dari kerabat korban pada Jumat (19/11/2018) malam, kondisi Rini mengalami koma.
Kemudian akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu (20/10/2018) pagi sekitar pukul 09.55 WIB. Kabar meninggalnya Rini atau yang dikenal dengan nama Rindu dibenarkan oleh tetangga korban Suhardi atau yang akrab dipanggil Parli.
"Iya betul, saat ini masih dikremasi. Keluarga masih menunggu," kata Parli pada TribunJatim.com.
Cerita Keluarga Rini Puspitawati
Sebelum meninggal dunia, Rini atau yang biasa disapa Rindu pada Kamis (18/10) hingga Jumat (19/10) lewat media sosial ramai dikabarkan sudah meninggal dunia.Padahal ia dinyatakan meninggal dunia tepat pada Sabtu (20/10) pukul 09.55 WIB.Kala itu, kabar ini sempat meresahkan kakak korban Wiwik (33). Baca Juga : Akhirnya Warga Taiwan Minta Merdeka dari China
"Iya saya juga mendengar, itu berita bohong, mbak Rini baik-baik saja. Kondisinya sudah stabil cuma belum sadar," kata Wiwik pada Rabu (17/10/2018) siang.
Dia mengatakan, pada hari saat terjadinya kecelakaan, banyak tetangganya yang datang ke rumah untuk melayat.Para tetangga di sekitar runahnya, mendapat kabar dari media sosial bahwa Rini sudah meninggal dunia."Tetangga tahunya juga tahu dari media sosial. Malam hari waktu kejadian, rumah saya penuh dengan tetangga mau melayat, padahal Rini masih hidup."
"Sudah, akhirnya setelah dijelaskan pulang semua, tapi keesokan harinya kembali lagi. Pagi harinya sudah banyak orang berdatangan untuk melayat, padahal keluarga sedang menjaga Rini di rumah sakit."
"Tidak ada pihak keluarga yang mengatakan Rini sudah meninggal, tapi di rumah sudah banyak orang, sudah geger. Nggak tahu dapat kabar dari mana," katanya pada TribunJatim.com.
Kondisi Tubuh Sehari Sebelum Meninggal
Keluarga menjaga Rini mulai dari awal ia dilarikan ke RSUD dr.Soedono.Mereka mengatakan bahwa Rini saat itu mulai stabil dan bahkan membaik pasca dilakukan operasi. Bahkan, kakak Rini, Wiwik (33) mengatakan adiknya dapat merespon ketika tangannya dipegang, dan ketika namanya dipanggil.Hal yang tidak sama disampaikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Medik, dr.Sjaiful. Ia mengatakan saat tiba dari kecelakaan kondisinya sudah sangat parah.
"Enggak dioperasi, sejak datang, kondisinya sangat buruk sekali, kondisi sangat buruk karena membutuhkan alat bantu ventilator (alat bantu pernafasan). Jadi bukan dioperasi, hanya tindakan membantu supaya kalau ada darah atau cairan di paru-paru, supaya paru-paru dapat berkembang," kata dr.Sjaiful pada TribunJatim.com.
Dia mengatakan, sejak korban tidak sadarkan diri karena mengalami multiple organ failure (MOF), yang kemungkinan disebabkan benturan keras pada saat terjadi kecelakaan.
"Dari awal, kondisinya semakin turun bukan membaik. Dari awal sudah tidak bisa di apa-apain, untuk pemeriksaan scan juga sudah tidak memungkinkan," katanya pada TribunJatim.com.
Sementara penyebab kematian Rini diduga disebabkan karena mati batang otak.Tetapi, tetangga korban Suhardi atau yang disapa Parli, juga mengatakan menurut keluarga korban, Rini sempat merespon ketika dicubit.
"Iya betul, kemarin sempat dicubit terasa, tapi akhirnya koma lagi. Tadi malam sudah koma, sama keluarga dibacakan surat yasin," katanya pada TribunJatim.com. Parli menambahkan, rencananya Rindu akan dimakamkan di Dusun Gebang Sewu, Desa Semen, Kecamatan Paron, Ngawi. (rbp/TribunJatim.com)
0 Response to "Soal Honda CR-V Masuk Jurang, Begini Cerita Keluarga Rini Puspitawati"
Posting Komentar